3 Des 2011

Majukan Hip-Hop Medan Bersama 165

Teks oleh Ester Pandiangan @ester_kotel | Foto oleh Shinko O. Siburian @ShinkoSiburian
 
Beat boxer, rapper, DJ, b-boy, bomber semuanya gabung di sini dengan nama 165


GADO-gado adalah kesan pertama saat saya menginjakkan kaki di basecamp-nya 165. DJ Nanda menggesek piringan hitam dengan piawai sembari memainkan  tombol-tombol di tune table dengan lincah. Sementara itu, AQ Flow mulai beraksi dengan lagu rap-nya. Aksi AQ ini diiringi oleh dentuman suara yang dikeluarkan oleh beat boxer Mike Tiny. Sungguh kolaborasi yang unik dan ciamik!

“165 itu komunitas yang anggotanya anak-anak rapper, beat boxer, b-boy, DJ dan bomber (anak-anak graffiti),” terang AQ. Bahkan filosofi nama komunitas mereka “165” nggak lain bersumber dari akivitas yang mereka lakukan. (1) melambangkan hip-hop sebagai induk dari ke (6) elemen hip-hop. Sedang (5) sebagai perwujudan mereka semua “bintangnya”. Kebetulan basecamp mereka juga berlokasi di Jalan Gagak Hitam No. 165. Sempurnalah sudah!

Sembari menunggu teman-teman lain berkumpul AQ Flow bercerita. Dulunya sebelum menjadi basecamp bagi anak-anak 165, tempat ini adalah distro dan studio band miliknya dan sang kakak. Seiring berjalannya waktu, banyak teman-temannya pekerja seni jalanan yang ngumpul dan sering nongkrong di sini.

Awalnya, hanya AQ Flow dan teman-teman sesama rapper-nya. Lama-kelamaan yang lain ikut bergabung. Ya penggiat graffiti, beat boxer, dancer sehingga bila dirunut hampir seluruh elemen hip-hop berkumpul di sini. Menyadari hal tersebut, AQ Flow dan teman-teman berinisiatif membuat komunitas yang nggak sekadar ajang ngumpul-ngumpul.

Tanggal 19 November 2010 menjadi hari terbentuknya 165. Hingga kini sudah lebih 50 orang teman-teman yang bergabung di 165. “Sebagian ada yang dari komunitas lain yang udah pecah, ada juga anak-anak SMA, kuliah bahkan ada yang kerja,” cerita AQ Flow.

Setiap hari, sepulang sekolah atau kegiatan yang lain, biasanya anak-anak 165 ngumpul di basecamp. Berbagi apa saja yang bisa dan ingin dibagi. “Kalau saya dapat pattern baru atau teman lain dapat pattern baru, saat ngumpul-ngumpul gini kami bisa berbagi tips dan triknya,” cerita Mike Tiny. Oh, ya saya sempat mendengar dentuman unik yang keluar dari mulut Mike Tiny—it’s freaky awesome you know!

165 itu manajemen baru yang belum sempurna
Teman-teman di 165 cerita kalau komunitas mereka bukan sekadar ajang ngumpul-ngumpul untuk menghabiskan waktu kosong. “Kami punya tujuan ke depan dan harapan untuk memajukan hip-hop Medan,” kata AQ Flow diiringi anggukan teman-teman lain. Menurut mereka selama ini belum ada wadah untuk menampung anak-anak hip-hop Medan. “Kami pengen-nya sih teman-teman yang lain bisa belajar apa itu hip-hop di 165,” cetus AQ Flow.

Sebagai sebuah manajemen yang belum sempurna yang berjuang untuk lebih baik, 165 mengakomodir kegiatan para anggotanya. Mulai dari sama-sama belajar—sesuai dengan bidang yang diinginkan masing-masing anggota sampai mencari event tempat anak-anak 165 perform.

“Sejauh ini sesuai dengan keinginan pihak penyelenggara event, maunya apa, beat box, rap, dance atau apa,” papar AQ Flow sembari bercerita mereka sudah mengisi beberapa event, salah satunya dari provider

Lebih baik satu karya tapi sejarah, ketimbang seribu tapi sampah
Ini dikatakan AQ Flow dan anak 165 yang lain—Nabe Jam, rapper, yang datang di tengah obrolan kami. Mungkin terkesan sinis. Namun maksud AQ Flow dan kawan-kawan tak lain adalah ingin menunjukkan keseriusan mereka dalam berkarya. “Misalnya saya buat lagu baru terus sharing ke teman-teman gimana kekurangannya. Supaya lebih bagus gimana,” cerita AQ Flow.

Dalam berkarya juga anak-anak 165 lebih menonjolkan budaya lokal. Hip-hop boleh saja berasal dari ne­geri seberang tapi proses adaptasinya tersebut harus lokal dong! Ini bisa dilihat dari lagu-lagu mereka yang menggunakan istilah Medan. contohnya saja dua lagu AQ Flow, Acem Betul Aja (ada di YouTube) dan Kaperlek (Kapan Perlu Pake’) yang rencananya akan keluar awal tahun bersama sepuluh lagu lainnya yang dirangkai di dalam satu album.

Semua yang bisa bicara pasti bisa beat boxer
Nggak ada istilah bakat kalau mau belajar beat box. Mike Tiny bilang kalau semua orang yang bisa ngomong pasti bisa beat box. “Asal disiplin pasti bisa,” ujar siswa SMA Bhayangkari ini. Bicara soal beat box adalah kerjasama yang apik antara lidah, gigi, kerongkongan, tenggorokan, paru-paru, diafragma, dan bibir. Kombinasi inilah yang menciptakan bunyi-bunyian unik seperti yang dikeluarkan Mike Tiny saat mengiringi AQ Flow nge-rap.

“Saya awalnya sama sekali nggak tahu apa itu beat box, terus yah belajar otodidak, sharing dan latihan,” papar Mike Tiny yang mengaku selalu latihan di setiap kesempatan. Saat nunggu angkot, sembari belajar di rumah, “Beat box ini nggak membutuhkan alat apa pun makanya kita bisa mempraktikkannya di mana aja,” ujar pelajar yang berperawakan mungil ini—makanya, dia dipanggil tiny.

Lebih kurang sudah dua tahun lima bulan Mike Tiny menekuni beat box, “Ini panggilan jiwa saya makanya suka aja,” katanya tanpa bermaksud sok filosofis.Pun, pertemuannya dengan AQ Flow—yang ternyata seniornya di sekolah membawa dia pada 165. “Semua elemen hip-hop ngumpul di sini jadi kita bisa belajar banyak dari teman-teman yang lain. Nggak hanya bidang yang kita tekuni aja,” ujarnya.

Salah satu anggota 165 yang sediki unik adalah Nabe Jam. Awalnya dia b-boy kemudian pindah ke graffiti sampai akhirnya menjadi rapper. “Bagi saya pribadi, urban culture ini adalah sarana penyampaian aspirasi,” terangnya. Kalau orang biasanya curhat di diari, Nabe Jam lebih memilih mengeluarkan unek-uneknya lewat lantunan lirik rap. “Ketimbang nongkrong nggak jelas, menghabis-habiskan uang, mending berkarya, yah lewat musik, graffiti,” tambahnya lagi.

Sangat menyukai urban culture! Namun Nabe Jam lebih memilih menjadikan rap dll-nya itu sebagai “karyanya” ketimbang lahan pekerjaan. “Mencari uang untuk berkarya, bukan berkarya untuk mencari uang,” cetusnya.

Bersama teman-teman 165 yang lain Nabe Jam juga punya mimpi yang sama. Memajukan hip-hop Medan. Biar anak-anak Medan menghasilkan karya-karya yang positif. “Gaul itu nggak melulu di KTV. Tetap ikuti zaman tapi jangan terlena. Tetap gaul tapi nggak urak-urakan!” tutupnya. Mantap bro!

2 komentar:

nice bbng AQ flow :D salam Kiki Diki bbng :D goodluck buat 165 :D

emang masiih ada bg ? peluang untuk masuk ke 165 bbng , ?
kalok emangg ada kabarii yah bbng , ? pesbuk ku Kiki Diki bbng , ?
mungkin kita udah pernah chat , ? yakan betol ?

Posting Komentar

KLIK DIBAWAH INI

Flagcounter

free counters

Followers